Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML Atas

Peningkatan Kemampuan Pengajar Asal Tiongkok dalam Mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas

 

Peningkatan Kemampuan Pengajar Asal Tiongkok dalam Mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas

Mengajar siswa yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda akan membuat guru menghadapi beberapa hambatan. Nah, inilah yang sering dihadapi oleh pengajar asal Tiongkok yang kali pertama mengajar siswa di Indonesia. Ada beberapa hambatan yang pada umumnya dihadapi oleh para pengajar ini perlu perhatian khusus, utamanya adalah untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran yang dikelola.

Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi oleh pengajar asal Tiongkok ketika mengajar siswa Indonesia yang tentu saja punya perbedaan budaya yang paling awal adalah perbedaan bahasa. Siswa dengan budaya yang berbeda seperti siswa Indonesia mungkin memiliki bahasa ibu yang berbeda. Ini dapat menjadi hambatan dalam pemahaman materi pelajaran. Pemahaman yang kurang dapat menghambat kemampuan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan efektif.

Perbedaan nilai dan norma budaya juga bisa jadi salah satu hambatan. Norma dan budaya tentu saja bervariasi antar kelompok masyarakat. Hal ini dapat menciptakan ketidaksepahaman antara guru dan siswa, serta antara siswa satu sama lain. Misalnya, konsep tentang kehormatan, otoritas, atau cara berkomunikasi yang berbeda. Misalnya, bila siswa di Tiongkok yang bila tidak bisa hadir selalu mengabari gurunya, lain halnya dengan siswa di Indonesia yang bisanya jarang memberi kabar atau bisanya sering diwakili oleh orang tuanya.

Ketidakcocokan dalam metode pengajaran juga mungkin menjadi salah satu penyebab gagalnya mengembangkan pembelajaran yang efektif. Metode pengajaran yang efektif untuk satu kelompok budaya mungkin tidak sesuai untuk kelompok budaya lain. Guru perlu menyadari preferensi belajar siswa dan mencoba menggunakan variasi metode pengajaran.

Nah, dari sekian kemungkinan masalah yang dihadapi oleh pengajar asal Tiongkok dalam mengembangkan pembelajarannya untuk siswa-siswa di Indonesia, terutama untuk masalah terakhir, tim pengabdian pada masyarakat Sekolah Pascasarjana Unesa menyelenggarakan kegiatan peningkatan kemampuan pengajar asal Tiongkok dalam mengembangkan penelitian tindakan kelas.

Kegiatan ini diselenggarankan di Conficius Institute at Unesa di Jln. Prof. Dr. Moestopo Surabaya pada Sabtu 11 November 2023. Sebagai narasumber utamanya adalah Dr. Harmanto, S.Pd., M.Pd. bersama tim : Muhammad Abdul Ghofur, S.E., M.Pd., Puspita Sari Sukardani, S.T., M.Med.Kom, dan Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd.


Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menghadirkan penyegaran dan informasi lebih banyak mengenai hambatan-hambatan perbedaan budaya dalam pembelajaran di kelas lintas budaya. Pengembangan penelitian tindakan kelas dapat membantu setiap guru untuk mendapatkan solusi-solusi yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Para peserta merasa bahwa kegiatan ini adalah salah satu jembatan komunikasi bagi mereka untuk mendiskusikan berbagai hal tentang perbedaan budaya ini. Ada banyak hal penting yang bisa menjadi informasi berharga dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa. Misalnya upaya meningkatkan pemahaman perbedaan budaya dan tentu saja kesabaran dalam mengelola kelas yang cenderung dinamis dan beragam. (watahu.com)

Posting Komentar untuk "Peningkatan Kemampuan Pengajar Asal Tiongkok dalam Mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas"