Mengapa Anak Membangkang ? Ini Solusinya !
Membangkang adalah salah satu bentuk penolakan
yang dilakukan anak terhadap perintah dan panggilan yang ia tidak sukai. Dalam
kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang dapat menimbulkan penolakan anak.
Anak membangkang, yaitu ketika panggilan atau
perintah dilakukan kepada anak yang sedang dalam kondisi serius atau asyik
dengan kegiatannya (nonton TV dan bermain game), anak yang memang tidak
memahami perintah atau permintaan orang lain pada dirinya, dan ada juga
penolakan terjadi dalam bentuk pengendalian emosi pada anak yang sedang
menghadapi pencarian jati dirinya (Baraja, 2007).
Bentuk penolakan atau pembangkangan yang
dilakukan anak dapat diperlihatkan dalam beberapa sikap, di antaranya adalah
dengan cara membanting pintu, cemberut, menyentak-nyentakkan kaki, diam atau
tidak bereaksi ketika dipanggil, dan cuek ketika sedang diajak bicara. Perilaku
penolakan anak seperti tersebut sering menimbulkan perasaan orang lain menjadi
ingin marah, menyerang, dan memaksa agar ia melakukan apa yang diperintahkan
olehnya.
Orang tua bijaksana tentu tidak akan menanggapi
penolakan anak dengan spontan dan tergesa-gesa. Timbulnya perdebatan dan
pertentangan di luar kendali akibat penolakan yang dilakukan anak akan membuat
situasi semakin tegang dan dapat membahayakan, terutama jika terjadi kontak
fisik/kekerasan antara orangtua dengan anak.
Bersikaplah tenang dalam menghadapi penolakan
anak, dengan demikian orangtua dapat memahami latar belakang yang menyebabkan
anak membangkang atau menolak panggilan dan perintah.
Ada kemungkinan anak menolak perintah atau
panggilan orangtua karena ia ingin mendapatkan perhatian, menginginkan sentuhan
yang dapat membuatnya merasa tentram dan dimengerti (pelukan, ciuman, dan
usapan kepala yang penuh kehangatan), anak sedang marah kepada orangtua karena
sesuatu yang ia inginkan tidak dipenuhi, atau mungkin saja penolakan yang ia
lakukan hanya sekedar meniru perilaku penolakan seseorang.
Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan
cara mengganti ucapan yang bernada perintah maupun paksaan menjadi sebuah
’ajakan’ tentu akan lebih menyenangkan. Dengan demikian, anak akan merasa
senang melakukan apa yang menjadi harapan dan keinginan orangtuanya dan iapun
akan merasa nyaman menerima kehadiran orangtuanya.
Memahami kondisi anak dengan cara pendekatan
yang menyenangkan dan sentuhan fisik yang penuh kelembutan sebelum memerintah
atau memanggilnya, dapat mengurangi konflik atau ketegangan di antara orangtua
dengan anak.
Demikianlah
sedikit tips menangani anak yang suka membangkan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, semoga berhasi karena sudah Waktunya Anda Tahu (watahu.com).
Posting Komentar untuk "Mengapa Anak Membangkang ? Ini Solusinya !"
Posting Komentar