Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML Atas

Unesa Gandeng UMKM Sepatu di Sidoarjo Guna Tingkatkan Produktivitas UMKM

   


watahu.comTim Pengabdian Kepada Masyarakat  Universitas Negeri Surabaya (PKM UNESA) melakukan pengabdiannya guna mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal itu diwujudkan dengan salah satu UKM di Sidoarjo.

Salah satu produk unggulan di Kabupaten Sidoarjo adalah produk sepatu hasil produksi UKM pengrajin sepatu Tanggulangin. Keberadaan ini sangat penting untuk mengerakkan perekonomian bagi warga masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.

Tim PKM Unesa ini terdiri dari Albrian Fiky Prakoso dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan anggotanya adalah Djoko Suwito dari Fakultas Teknik.

Menurut Ketua Tim, Albrian Fiky Prakoso mengatakan kegiatan PKM ini diadakan sejak bulan Maret hingga November 2021. Tema PKM yang diangkat yakni, “Meningkatkan Produktivitas UKM Sepatu di Sidoarjo Melalui Penerapan Teknologi Produksi Tepat Guna dan Penataan Manajemen Usaha dan pelaksanaan PKM dilaksanakan secara luring dan koordinasi secara daring.

“UKM mitra PKM ini adalah UD. MM Collecion” milik Mujianto yang berlokasi di desa Ketegan, Tanggulangin, Sidoarjo. Dengan melibatkan 5 orang pengrajin dan pemiliknya adalah Mujianto,” ujar Albrian Fiky Prakoso via WA. Sabtu, (21/11/2021).

Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan pihak pengusaha UKM mitra ditemukan permasalahan urgen yang harus segera diatasi: (1) permasalahan aspek produksi, yakni rendahnya produktivitas (kualitas dan kuantitas produksi) penyelepan finishing sepatu, dan (2) permasalahan aspek manajemen, yakni lemahnya pelaksanaan manajemen produksi, manajemen karyawan, dan manajemen keuangan. 

Pelaksanaan PKM terdiri dari 2 kegiatan yaitu peremajaan mesin selep sol sepatu dan pelatihan manajemen usaha. Tim pelaksana juga memastikan standar keamanan mesin selep sol sepatu yang memiliki penghisap debu serta 2 sisi selep agar produktivitas meningkat. 

“Dengan menggunakan mesin selep sepatu dust collector mekanik motor listrik proses penyelepan sepatu rata-rat membutuhkan waktu ± 35 detik, sedangkan dengan alat pemoles sebelunya memerlukan waktu rata 58 detik untuk satu orang operator, sehingga dengan menggunakan mesin ini seorang operator mampu memproduksi penyelepan sole sepatu sebanyak 103 sepatu/jam atau meningkat sebesar 71,76% dan jika mesin ini digunakan oleh dua orang operator mampu memproduksi penyeselepan sole sepatu sebanyak 206 sepatu /jam atau meningkat 343,33%,” Tukas Prakoso.

“Sedangkan membaiknya manajemen keuangan dapat dilihat dari perubahan pengusaha yang sudah mulai tertib dalam membukukan arus keuangan usaha dalam buku kas sederhana, yakni mencatat pemisahan keuangan untuk modal usaha dengan keuangan yang digunakan untuk keperluar keluarga, mencatat besarnya modal usaha, mencatat besrnya biaya produksi, besarnya keuntungan, dan mencata besarnya uang dari keuntungan yang diambil untuk kebutuhan keluarga, “ ungkapnya.

Pemilik UD. MM Collecion, Mujianto menyatakan, senang dan berterima kasih telah dibantu Tim UKM Unesa dan berharap Produktivitas UMKMnya meningkat Pesat.

Sementara itu, salah satu pengrajin UMKM ini menambahkan, “Sangat senang dan bersyukur sekali, kami bisa bekerja dengan lebih cepat berkat bantuan mesin poles sepatu dan merasa aman karena mesin dilengkapi dengan penghisap debu,” tambahnya.


“Dengan kegiatan PKM ini, akan terciptanya peningkatan produktivitas sepatu yang memenuhi standar keamanan pada proses produksinya serta terciptanya layanan manajemen yang lebih baik,” tutup Prakoso (Vic).