Resep Praktis Membuat Es Gempol Pleret

Resep Praktis Membuat Es Gempol Pleret - Menjelang musim panas sekaligus bulan puasa ramadhan kali ini, biasanya cuaca matahari akan menyengat sekali, membuat tubuh gerah dan muda berkeringat. Tenggorokan juga mudah kering karena kekurangan air.

Es gempol Pleret merupakan kuliner minuman khas kota Semarang, yang bisa digunakan untuk mengatasi dehidrasi. Rasanya yang menyegarkan membuat banyak orang menyukai es ini. Bagi teman-teman yang ingin belajar resep membuat es Gempol Pleret silakan baca artikel berikut ini:

Bahan membuat Es Gempol Pleret

Es gempol Pleret terbuat dari yang mudah ditemukan yaitu:

-          175 Gram tepung Beras

-          Gula Pasir Secukupnya

-          150 ml air panas

-          40 Gram Tepung Tapioka

-          Pewarna makanan

-          Garam secukupnya

Untuk Kuah kita membutuhkan

-          700 ml santap kelapa

-          Gula pasir

-          150 susu kental

-          Daun Pandan

-          Garam

Cara Membuat Es Gempol Pleret

Kita perlu membuat adonan terlebih dahulu dengan mencampurkan tepung beras, tepung tapioka, garam dan gula. Tambahkan air panas secukupnya agar adonannya cepat kalis.

Bagi adonan menjadi 3 bagian, dan tambahan pewarna makanan sesuai selera.

Setelah adonan lebih mengering, bentuk adonan menjadi bola dan sedikit dipipihkan.

Setelah selesai rebus adonan tersebut beberapa menit hingga matang. Ini ditandai dengan adonan yang mengandung di atas air.

Kemudian kita membuat kuah santannya: dengan merebus santan, daun pandan, gula pasir dan gula. Masak dengan volume api sedang, aduk-aduk bahan tersebut hingga harum, terakhir ditambahkan dengan susu kental manis.

Terakhir kita masukan adonan gempol, kuah santan dan es batu. Es Gempol Pleret yang segar dan nikmat ini sudah siap disantap.

Nah itu tadi resep praktis membuat Es Gempol Pleret khas Jepara dari kami. Sajian ini sangat pas untuk berbuka puasa ramadhan atau sebagai jamuan silaturahmi hari raya Idul Fitri kali ini.

Resep minuman tradisional ini pasti nikmat disajikan di tengah kehangatan persaudaraan. So, warisan kuliner tradisional kita memang ciamik dan tak membosankan karena cita rasa yang tinggi dan yang paling penting adalah aman untuk kesehatan (watahu.com).