Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML Atas

Hubungan Kepemimpinan Dengan Produktivitas Kerja PNS



Kepemimpinan mempunyai peranan utama dalam dinamika kehidupan organisasi. Kepemimpinan berperan sebagai motor penggerak dari segala sumber daya yang ada dalam organisasi, baik itu merupakan suatu organisasi profit ataupun organisasi non profit.

Di lingkungan Pemerintah Daerah yang merupakan salah satu bentuk organisasi non profit sehingga penekanannya tidak dititik beratkan pada faktor finansial belaka, lebih dari itu kesejahteraan pelayanan pada publik lebih diutamakan. Keberhasilan organisasi dalam mencapai ujuannya akan sangat bergantung pada faktor kepemimpinan.

Optimalisasi pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab organisasi terletak pada seberapa produktifnya peranan kepemimpinan yang diciptakan dalam mencapai pelaksanaan tugas demi tercapainya tujuan organisasi. Kekompakan dan keteguhan komitmen para pegawai dalam melaksanakan tugas adalah modal pokok yang harus ditampilkan dalam organisasi. Artinya dengan pegawai sebagai modal utama dalam mencapai tujuan organisasi perlu dikembangkan sumber daya manusianya.

Produktivitas kerja pegawai dalam suatu instansi tertentu sangat dipengaruhi oleh bagaimana kualitas dari kepemimpinan yang merujuk pada kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok agar dapat mendukung sepenuhnya dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian kepemimpinan berperan dominan dalam kehidupan organisasi.

Dapat dikatakan bahwa berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien ditentukan oleh kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi. Dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai seorang pemimpin harus memperhatikan bawahan, menurut Siagian, pemimpin harus menghargaan terhadap ide bawahan, memperhatikan pada kesejahteraan bawahan dan memperhitungkan faktor kepuasan kerja para bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan padanya.

Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dalam kepemimpinan terdapat beberapa unsur yang harus ada didalamnya yaitu pimpinan, bawahan dan tujuan organisasi yang dicapai bersama-sama antara pimpinan dan bawahan.

Sudah menjadi kenyataan kehidupan organisasional bahwa pimpin­an memainkan peranan yang amat penting, bahkan dapat dikatakan amat menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang telah di­tetapkan sebelumnya. Memang benar bahwa pimpinan, baik secara individual maupun sebagai kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian.

Pimpinan membutuhkan sekelompok orang lain, yang dengan istilah populer dikenal sebagai bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu memberikan peng­abdian dan sumbangsihnya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja supaya lebih produktif. Untuk mencapai kondisi yang diharapkan, seorang pimpinan tidak seyogyanya hanya mampu berperan selaku atasan yang keinginan dan kemauannya harus diikuti oleh orang lain. Memang benar bahwa setiap pimpinan adalah seorang "kepala".

Dalam penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan di Daerah segenap kemampuan, sumber daya dan potensi yang ada di Daerah perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya disertai kebijaksanaan dan langkah yang tepat dan mantap untuk pembangunan Daerah bersangkutan. Sebagai salah satu sumber anggaran Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan salah satu mo­dal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pemba­ngunan dan memenuhi belanja Daerah.

Pendapatan Asli Daerah merupakan usaha daerah guna memperkecil ketergantungan da­lam mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas (subsidi). Pada dasarnya Pendapatan Asli Daerah seyogyanya ditunjang dari hasil - hasil perusahaan Daerah, seperti Pendapatan asli Daerah: yang berupa 1) hasil pajak Daerah 2) hasil restribusi Daerah 3) hasil perusahaan milik Daerah dan hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan dan 4) lain-lain pendapatan Daerah yang sah.

Pajak-pajak potensial yang ada jangan sampai dihisap oleh Daerah tingkat atasannya, sehingga Pendapatan Asli Daerah menjadi "kering". Hanya pajak-pajak yang tidak berarti diserahkan kepada daerah otonom, bahkan kenyataannya lebih banyak biaya yang dikeluarkan daripada hasil yang hendak dicapai. Dapat dibandingkan bagaimana suatu daerah akan maju dan berkembang, kalau pajak yang diberikan kepa­danya adalah pajak anjing, pajak orang asing, pajak sepeda, pajak radio yang tidak berarti sama sekali pendapatan daerah tidak pula efisien dalam pengumpulannya.

Posting Komentar untuk "Hubungan Kepemimpinan Dengan Produktivitas Kerja PNS"